Senin, 26 Juli 2010

DE-WA-SA


I still act like l'm in freshman year. My friends say l should act my age. But what's my age again? [BLINK 182]

masih ingat kisah Jena Malone,cewe berumur 13 tahun yang dalam semalam tiba-tiba berubah jadi cewe berumur 30tahun di film 13 Going on 30? Ternyata setua apa pun fisik Jena,karakter dan perilakunya masih belum berubah. Dia masih tetap seorang cewe yang hobi lompat-lompatan di atas tempat tidur atau kalap membeli milkshakes favorit saat memiliki uang banyak. Ternyata setua apapun umur kita,belum tentu jadi jaminan untuk membuat kita dewasa. Seperti tagline sebuah iklan,Tua itu pasti-Dewasa itu pilihan..

Dewasa itu..
Menurut kamus bahasa Inggris terbitan Princeton, definisi dewasa adalah di mana pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita secara fisik dan mental sudah mencapai sebuah keutuhan pada tingkat tertentu. Biasanya ciri-ciri dewasa ini dapat terlihat dari perubahan fisik kita yang hampir mencapai tahap sempurna.
Menurut segi hukum,kita baru dianggap dewasa bila sudah berumur 17 tahun dan memiliki KTP. Bahkan,bila kita belum merayakan sweet seventeen,tapi sudah menikah,kita pun sudah dianggap dewasa. Hal ini membuat kita diakui pemerintah,bahkan kita sudah boleh ikut PEMILU. Wah,bangga ya rasanya bila sudah dianggap dewasa oleh semua orang.

Tambah tua,pasti!
Tiap tahun,umur kita pasti bertambah. Seiring pertambahan umur juga,kita mendapatkan 'hak istimewa' yang lebih 'istimewa' dibanding tahun sebelumnya. Hak istimewa bisa bertambah,bisa jadi karena kita dianggap sudah dewasa. Perubahan fisik yang mengikuti pertambahan umur,juga bikin orang ngasih kita 'label' dewasa. Bolehlah tiap tahun umur kita nambah,tapi apa pertambahan umur itu bikin kita otomatis bisa jadi dewasa?
Seperti yang dikatakan sebelumnya,bahwa kedewasaan didukung oleh dua faktor,kesiapan fisik dan mental. Kesiapan mental ini maksudnya adalah bagaimana sikap,karakter dan tingkah laku kita dalam keseharian.

Dewasa itu pilihan!
Kedewasaan sebetulnya secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampuan menerima keadaan diri dan menggunakannya dalam berinteraksi di kehidupan sosial,mulai dengan keluarga sendiri,teman,guru,dsb.. Makanya kedewasaan selain bisa dilihat dari bagaimana kita memperlakukan orang lain,juga bagaimana kita menerima diri kita sendiri. Hal inilah yang disebut sebagai aspek emosional,dalam kedewasaan.
Aspek lain dalam kedewasaan adalah intelektual dan sosial. Intelektual,maksudnya kemampuan membuat keputusan berdasarkan pemikiran yang mendalam,data maupun pendapat banyak pihak yang menjadi pertimbangan untuk pengambilan sikap tersebut.
Sedangkan aspek sosial,kemampuan kita untuk membina hubungan dengan orang lain,mampu bekerjasama dan menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan. Tanya sama diri kita sendiri,sudah seberapa besar kemampuan kita untuk bertanggung jawab? Karena orang yang sudah dewasa adalah orang yang mengerti betul keberadaannya dan juga bisa mengerti keberadaan orang lain dan lingkungan sekitar. Dewasa juga berarti lebih banyak menggunakan akal sehat dibandingkan emosi. .

1 komentar: